Digital Essay

The progression of the LGBT representation in American mass media from the 1960s until the 1980s can not be adequately discussed without looking back to the 1940s when the government began an assault…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Terkejut

Sekarang Fiano sedang dalam perjalanan pulangnya, kali ini ia harus berjalan sendirian ke halte bus karena Gaiya yang selalu bersamanya ketika pulang harus pergi karena ada urusan.

Disaat Fiano berjalan melewati sebuah gang kecil tidak sengaja ia mendengar ada suara keributan
“Ini dia bos anak baru yang kita ceritakan”

Fiano yang mendengar percakapan itu memilih tidak ikut campur dia pun ingin melanjutkan langkah kakinya tiba tiba saja langkah kakinya itu terhenti ketika mendengar sesuatu
“Jadi lo yang namanya Gaiya? Gue harus kasih lo pelajaran karena udah bikin babak belur temen temen gue”

“(Gaiya?)” Fiano membatin, kemudian dia membalikan badannya kembali untuk pergi ke gang kecil itu
“Lo udah siapkan gue hajar?” lalu kemudian sosok laki-laki itu melayangkan tinjunya ke arah Gaiya

Gaiya pun menutup matanya. Gaiya tidak merasakan pukulan mendarat kepada dirinya kemudian membuka matanya melihat apa yang terjadi sebenarnya
“Jadi ini yang lo maksud ada urusan?”
“Urusan biar dihajar sama mereka gitu?”

Gaiya terkejut melihat Fiano sedang berdiri didepannya, menahan pukulan yang didaratkan kepadanya menggunakan satu lengan
“Siapa lo? Kenapa lo ikut campur urusan kita?”
“William itu dia yang ngehajar kita bertiga”
“Ohhh jadi lo orang yang ngehajar temen temen gue? Ok Gaiya karena sekarang yang mukulin temen temen gue datang langsung tanpa dicari jadi lo gue lepasin”

Gaiya yang mengetahui itu pun panik,ia sengaja menyerahkan diri agar Fiano tidak terkena masalah karena dirinnya lagi
“Fiano mending lo pergi aja, dari pertama emang gue yang mereka incar. Jadi plis lo pergi aja dari sini”
“Gue gak akan pergi saat teman gue dalam bahaya, gak sekalipun akan gue biarin teman gue dalam bahaya sendirian. Lo kan teman gue jadi akan gue hadang semua bahaya sama lo jadi jangan sungkan buat cerita sama gue yah kalo lo lagi ada masalah atau dalam bahaya, ok?” balas Fiano yang membuat Gaiya termenung

“HAHAHAHA, gue terharu banget sama pertemanan kalian tapi dengan lo datang kesini gak merubah fakta bahwa lo bakalan gue hajar” kemudian anak itu maju untuk menghajar Fiano

SET SET SET

“Jago juga lo ngehindarnya”
Fiano terus menghindari serangan demi serangan dari sosok pria yang dia ketahui namanya adalah William
“Kok cuman ngehindar sih? Gajago berantem ya lo? Kok bisa sih temen temen gue kalah sama anak kayak lo”
“Tunggu dulu muka lo kok familiar yah?… Ohh gue inget lo orang yang nabrak gue tadi pagi kan? Bagus gue jadi makin bisa semangat buat ngehajar lo” kemudian William makin menaikan kecepatan serangannya

“(dia semakin cepat?)”

BUKH

Suara pukulan terdengar, tetapi itu merupakan suara pukulan yang ditahan oleh Fiano menggunakan tangan kanannya

TAP

William yang serangannya berhasil ditahan pun melompat kebelakang, dia bingung kenapa Fiano bisa bereflek sangat cepat akan serangannya

“Huffttt, kalo dipikir pikir alasan kalian dan terutama lo nyari masalah sama Gaiya sangat kekanak-kanakan dan berhubung gue gamau lama lama disini jadi gue akan nyelesain ini dengan cepat sekarang” kemudian Fiano dengan kecepatan yang tidak masuk diakal sudah berada didepan William

DAP, WOOSHH. BAK

Fiano memukul William tepat diperutnya kemudian terlempar kebelakang
“Gue harap ini yang terakhir kalinya kalian ganggu gue beserta teman teman gue” kemudian Fiano berlalu dengan menarik tangan Gaiya
Gaiya yang melihat semua itu terkejut akan kecepatan Fiano yang diluar nalar itu, begitu pula dengan Winaya dia juga sama terkejutnya
“Kecepatan apa itu? Itu sangat tidak masuk akal, sudah dipastikan kalau dia tadi adalah seorang Hower walau tidak menggunakan kekuatannya” kemudian William bangkit lalu pergi meninggalkan teman temannya sambil menelpon seseorang
“Kenapa kau menelpon?”
“Sepertinya aku telah menemukan seorang Hower”
“Bagaimana bisa? Seharusnya Hower disekitaran sini bisa kita deteksi, Apakah kau ingin bilang bahwa sistem pendeteksi kita tidak berfungsi?”
“Bukan seperti itu, aku berpspekulasi bahwa dia ini sangat pandai dalam menyembunyikan aura Howernya”
“Jadi seperti itu, beritahu aku siapa nama anak itu akan kami cari dia”
“Nama anak itu adalah Fiano, dia masih satu sekolah denganku”
“Baik aku akan mengirimkan asistenku untuk menemuinya sesegera mungkin”

TUT

Kemudian sambungan terputus
“Sialan lo Fiano, setelah kita bertemu lagi gue akan ajak lo buat tanding ulang. Gue gak terima kalo kalah dari orang macam lo”

Fiano beserta Gaiya pun pergi berjalan ke halte bus yang biasa mereka gunakan untuk pulang
“Lo tuhhh kenapa sih bisa kepikiran hal macam begitu? Kenapa lo ga bilang-bilang kalo lagi diancam sama mereka? Kalo gue ga kebetulan lagi lewat situ gimana nasib lo coba?” omel Fiano panjang lebar kepada Gaiya
“Ahahahahaha lo marah bukannya nakutin malah gemesin”

BUKH

“Aduhhh sakit Fian” Fiano memukul kepala Gaiya
“Biarin lo nyebelin soalnya, orang lagi serius juga”
“Maaf Fian, gue gak ngomong sama lo soal ini karena. Gue gamau lo kebawa dalam masalah yang disebabkan oleh gue”
“Lo kenapa mikir gitu sih? Gue tuh temen lo, gue bakalan bantuin apapun masalah lo itu jadi jangan pernah sungkan buat cerita kalo lo lagi ada masalah. Paham?”
“Iya paham” Gaiya mengangguk
“Bagus yodah kita pulang sekarang”

Kemudian mereka berdua berjalan ke halte bus dan pulang kerumah masing masing

Add a comment

Related posts:

Make your tests effective by being selective

Automated testing nowadays is a must-have for all major applications. Selenium in the combination with CI tools has become the standard toolset for making sure the app functionality and quality stays…