ExtraClass app in the News

Three alumni of the Delhi University — Jaideep Solanki, Vaishali Sehgal and Arushi Dhingra — collaborated to start an app named The Extra Class which focused on 11th and 12th standard Commerce…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Rahasia Aula Tua

Cerita fiksi ini berdasarkan kisah nyata yang diceritakan oleh AHW kepada saya yang sedang mengkurasi kisah-kisah urban legend seputar aula di kampus saya.

Di sebuah kampus yang telah berdiri selama puluhan tahun, terdapat aula tua yang jarang digunakan dan dikenal angker. Dani, asisten Profesor Djuwono yang berjiwa petualang, mengajak Lestari, Angel, Raka, dan Dinda untuk melakukan kegiatan di aula tersebut. Tak satupun dari mereka mengetahui bahwa aula tua itu menyimpan rahasia yang mengejutkan.

Aula tua tersebut terletak di sudut kampus yang jarang dilalui, dikelilingi oleh pepohonan besar dan rimbun. Dari kejauhan, tampak bangunan tua yang terbuat dari bata merah dengan atap genteng yang sudah mulai berlumut. Pintu dan jendela yang berukir khas bergaya zaman dulu tampak lapuk dan memudar warnanya akibat terpaan cuaca.

Begitu memasuki aula, sejuknya udara yang hampir dingin menyelimuti ruangan. Cahaya matahari yang berhasil menyelinap melalui celah jendela menyinari debu yang melayang di udara, menciptakan suasana yang mistis. Lantai aula yang terbuat dari kayu tua telah banyak mengalami kerusakan dan berderit di beberapa tempat. Dinding yang sudah mulai mengelupas menambah kesan usang dari bangunan tua ini.

Di setiap sudut ruangan, terdapat sarang laba-laba dengan jaring yang menjuntai. Beberapa furnitur lama yang tidak terpakai berserakan di sekitar ruangan, seperti meja kayu, kursi, dan rak buku yang sudah rapuh. Di salah satu sudut, ada podium yang berdebu dan tampaknya sudah lama tidak digunakan.

Meanwhile, the hidden room found behind the old wooden planks in the hall was narrower and darker. Inside, there are paintings of five college students hanging on the wall, looking worn and yellowed. The painting is surrounded by some antiques and dusty old books, adding to the mysterious impression of the room.

Di luar aula, terdapat taman yang tidak terawat dengan semak belukar yang menjulang tinggi. Beberapa pohon besar yang tumbuh di sekitar aula menambah suasana angker dan sepi, seolah menutupi aula tua dari dunia luar.

Pada hari itu, mereka berlima memasuki aula dengan rasa penasaran. Aula itu sudah tidak terawat, lantai berdebu dan laba-laba menjuntai di setiap sudut. Setelah membersihkan sedikit, mereka pun memulai permainan. Tiba-tiba, pintu aula terbanting dengan keras dan suara langkah kaki terdengar.

Lestari, seorang mahasiswi indigo, merasa ada energi negatif di sekitarnya. Angel, yang biasa diganggu oleh hantu, juga merasa ada yang mengikuti gerak-geriknya. Mereka mencoba tetap tenang dan melanjutkan permainan.

Tak lama kemudian, terdengar suara isak tangis yang menggema di aula. Lestari dan Angel menjadi semakin gelisah, sementara Raka dan Dinda semakin penasaran. Mereka memutuskan untuk mencari tahu sumber suara itu dan menemukan sebuah ruangan tersembunyi di balik papan kayu tua.

Di ruangan itu, mereka menemukan lukisan lama yang menampilkan lima orang berseragam kampus, mirip dengan mereka berlima. Ternyata, kelima orang dalam lukisan itu merupakan mahasiswa yang pernah mengalami peristiwa mengerikan di aula tersebut puluhan tahun yang lalu.

Dani, yang mulai merasa takut, memutuskan untuk mengakhiri kegiatan dan segera meninggalkan aula. Namun, ketika mereka hendak keluar, pintu aula terkunci rapat dan tak bisa dibuka.

Lestari, yang menggunakan kemampuannya, mengetahui bahwa roh-roh dalam lukisan ingin mereka menyelesaikan suatu misi agar roh-roh tersebut bisa tenang. Dengan enggan, mereka berlima sepakat untuk membantu roh-roh tersebut.

Mereka mulai mencari petunjuk, mengikuti jejak langkah yang menguak misteri di balik kisah kelima mahasiswa yang terperangkap di aula. Akhirnya, mereka menemukan sumber masalahnya, sebuah kutukan yang diakibatkan oleh niat jahat dari salah satu dosen di masa lalu.

Setelah berhasil mengungkap dan memecahkan kutukan tersebut, aula tersebut kembali normal dan roh-roh mahasiswa dalam lukisan akhirnya bisa tenang. Pintu aula pun terbuka, membiarkan mereka keluar.

Dengan rasa syukur, Dani dan teman-temannya kembali ke kehidupan normal mereka, tak menyangka bahwa mereka justru menjadi bagian dari sebuah kisah misteri yang mengejutkan. Pengalaman tersebut mengubah pandangan mereka tentang hidup dan dunia tak kasat mata.

Setelah peristiwa yang menegangkan tersebut, Dani dan teman-temannya menjadi lebih erat. Pengalaman yang mereka bagikan di aula tua membuat mereka menghargai persahabatan dan kehidupan lebih dari sebelumnya. Mereka memutuskan untuk tidak lagi mencoba peruntungan dengan dunia mistis dan fokus pada kegiatan akademik serta sosial di kampus.

Berita mengenai petualangan mereka di aula tua segera menyebar di kalangan mahasiswa dan dosen. Kampus yang selama ini tenang dan biasa-biasa saja, tiba-tiba menjadi lebih hidup. Banyak mahasiswa dan dosen yang penasaran, mendatangi aula tua untuk melihat sendiri keberadaan lukisan lima mahasiswa yang telah menjadi legenda.

Seiring berjalannya waktu, suasana kampus kembali normal dan aula tua mulai diperbaiki dan direnovasi. Pihak kampus berencana mengubah aula tersebut menjadi sebuah perpustakaan baru yang lebih modern dan nyaman. Perubahan ini juga bertujuan untuk menghapus jejak misteri yang melekat pada aula tua dan menghormati kenangan kelima mahasiswa yang terjebak dalam kutukan itu.

Dani, Lestari, Angel, Raka, and Dinda remain close friends and continue their lives on campus. They often get together, joke, and support each other. However, behind their laughter and stories, there are still memories of their adventures that they will never forget.

Ketika mereka akhirnya lulus dan meninggalkan kampus, mereka membawa kenangan berharga dari masa-masa sulit dan bahagia yang telah mereka lalui bersama. Petualangan mereka di aula tua telah membuka mata mereka tentang kehidupan dan persahabatan, serta mengajarkan mereka pentingnya saling menghargai dan bekerja sama.

Tak satu pun dari mereka yang akan melupakan kisah petualangan di aula tua yang telah mengubah hidup mereka. Cerita tersebut akan tetap abadi dalam benak mereka, menjadi saksi akan kekuatan persahabatan dan keberanian dalam menghadapi ketakutan serta misteri yang tak terduga.

Add a comment

Related posts:

The Dolphins Are Unsurprisingly Bad

About ten months ago, the Patriots were facing the Dolphins in Miami. Before the game, Tom Brady’s record was 7–9 in Miami over his entire career. The Patriots were still expected to win, though…

ON ARTIFICIAL INTELLIGENCE AND MACHINE LEARNING

AI and machine learning are the same thing (machine learning creates AI), but ‘artificial intelligence’ is a huge overstatement of what machines can achieve. There is nothing ‘intelligent’ about…

How Lottie made our animation handoffs a lot simpler

Our brand refresh last December ushered in a completely new set of colours, illustration guidelines, and a brand new fully animated logo. The re-design captured Synthesis’ human-centred approach to…